This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday, October 17, 2017

WISATA AIR TERJUN CURUG SAWER CIGEULIS PANDEGLANG

WISATA AIR TERJUN CURUG SAWER CIGEULIS PANDEGLANG

Curug Sawer terdiri dari dua air terjun, satu bernama Curug Lalakina yang berada di bagian atas dengan ketinggiannya mencapai 25 m, sedangkan yang berada dibagian bawah adalah Curug Bikang yang ketinggiannya sekitar 7 meter.  Di bagian bawah permukaan air Curug Bikang terdapat gua bawah air yang panjangnya mencapai 8 km dan berujung di daerah Muara daerah Babakan Nangka. Curug Sawer banyak menyimpan mitos tradisional, terutama di bagian Curug Bikang, konon di curug ini bersemayam buaya putih yang menjaga keperawanan Curug Bikang dari pengaruh ulah kotor manusia.  Buaya ini selalu menampakan diri sebagai kakek tua jika bulan purnama tiba.

Wisata Air Terjun Curug Sawer terletak di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten. Berjarak kurang dari 1 km dari pusat kecamatan Cigeulis dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih 10 menit atau berkendara dengan sepeda motor.


WISATA AIR TERJUN CURUG SAWER CIGEULIS PANDEGLANG


Wisata Alam "Curug Sawer" Cigeulis
Kecamatan Cigeulis merupakan salah satu bagian dari wilayah administratif Kabupaten Pandeglang, keberadaan  Kecamatan Cigeulis tidak begitu populer di kalangan wisatawan lokal maupun wisatawan domestik, wilayah kecamatan Cigeulis merupakan wilayah yang dijadikan jalur lalu lintas wisata Pulau Umang dan Pantai Ciputih.

Wisata Cigeulis kurang begitu berkembang dan banyak sekali potensi wisata Kecamatan Cigeulis yang belum dikembangkan, padahal potensi wisata alam Cigeulis begitu besar dan menjanjikan dari segi ekonomi dan budaya, salah satunya adalahh wisata alam Curug Sawer yang terletak kurang dari 1 KM dari pusat Kecamatan Cigeulis, kita dapat ke lokasi dengan berjalan kaki kurang lebih 10 menit dan dapat pula dengan mengendarai sepeda motor. 

Ironis memang potensi wisata alam yang begitu besar tidak terkembangkan secara maksimal padahal lokasinya hanya 10 menit dengan berjalan kaki, oleh karena itu Penerbit memiliki tanggungjawab  untuk mempublikasikan potensi wisata alam Cigeulis, semoga rekomendasi ini, anda berniat mengunjungi wisata alam Curug Sawer.    

Berdiam teguh tanda keperkasaan
Curug Sawer begitu indah dan perkasa, dinamakan Curug Sawer karena pancoran dan jangkauan air jeramnya seperti hujan, sehingga masyarakat sekitar menyebutnya dengan sebutan Curug Sawer (air yang selalu menyawer), Curug Sawer terdiri dari dua air terjun, satu bernama air terjun (Curug. sebutan orang Sunda Banten Selatan) curug Lalakina yang berada di bagian atas dengan ketinggiannya mencapai 25M, sedangkan yang berada dibagian bawah adalah Curug Bikang yang ketinggiannya sekitar 7 meter. Curug Sawer banyak menyimpan mitos tradisional, terutama di bagian Curug Bikang, konon di Curug ini bersemayam buaya putih yang menjaga keperawanan Curug Bikang dari pengaruh ulah kotor manusia, buaya selalau menampakan diri sebagai kakek tua jika bulan purnama tiba, dan juga di bagian bawah permukaan air Curug Bikang terdapat gua bawah air yang panjangnya mencapai 8 KM dan berujung di daerah Muara daerah Babakan Nangka. cerita tersebut merupakan cerita masyrakat sekitar yang turun temurun dari kokolot.


Tempat ini pula sering dijadikan sebagai tempat bersemedi terutama di bagian batu datar yang tertutup semak belukar di Curug Lalaki dan ada pula yang bersemedi di atas Curug Bikangnya. Kepercayaan mistis dan keindahannya, gemericik airnya melengkapi potensi Curug Sawer menjadi daerah Wisata yang potensial di kecamatan Cigeulis. Sekilas informasi yang penerbit informasikan semoga cerita dan keindahannya menjadi inspirasi anda untuk mengunjungi wisata alam Curug Sawer,  semoga informasi ini bermanfaat bagio anda dan selamat berpetualang.




KOLAM RENANG ATLIT (ARTA TIRTA LEBAKSEREUH INDAH TENTERAM) PANDEGLANG BANTEN

KOLAM RENANG ATLIT (ARTA TIRTA LEBAKSEREUH INDAH TENTERAM) PANDEGLANG BANTEN


Salah satu objek wisata yang dekat dengan pusat Kota Pandeglang adalah Kolam Renang ATLIT (Arta Tirta Lebaksereuh Indah Tentram) yang berjarak hanya sekitar 2 km dari pusat kota yang letaknya di Kampung Lebak Sereuh Jl. Lintas Timur KM 4 Kelurahan Kadumerak Kecamatan Karang Tanjung Pandeglang.

KOLAM RENANG ATLIT (ARTA TIRTA LEBAKSEREUH INDAH TENTERAM) PANDEGLANG BANTEN



Kolam renang ini didirikan sejak tanggal 30 Maret 2009, yang memiliki fasilitas yang cukup memadai diantaranya Kolam Waterboom, Kolam Pancuran, dan Juga Kolam Pemancingan, serta kantin. Adapun harga tiketnya adalah sebesar Rp. 7.500 untuk 3 tahun ke atas, dan anak-anak dibawah  3 tahun gratis.




PEMANDIAN CIKOROMOY PANDEGLANG BANTEN

PEMANDIAN CIKOROMOY PANDEGLANG BANTEN


Pemandian Cikoromoy merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Kabupaten Pandeglang. Nama “Ci” merupakan kata yang lazim dipakai di daerah sunda untuk nama tempat atau sungai.

Pemandian Cikoromoy adalah suatu kolam pemandian alam tradisional yang terletak di Desa Kadu Bungbang Kecamatan Cimanuk Pandeglang, berjarak 14 km dari Kota Pandeglang dan sekitar 111 km dari Jakarta.Pemandian Cikoromoy adalah tempat pemandian sederhana yang dikelilingi oleh warung lesehan yang menawarkan masakan ikan air tawar bakar atau goreng. Pengunjung membayar tiket masuk Rp.3.000 per orang, dan Rp.5.000 untuk parkir mobil.

PEMANDIAN CIKOROMOY PANDEGLANG BANTEN

Hingga kini pemandian sumber mata air Cikoromoy selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan, teutama pada hari sabtu dan minggu atau hari libur.


Sumber air tersebut berada di Kp. Cibulakan Desa Kadu Bumbang Kec. Cimanuk Pandeglang Banten dapat ditempuh melalui alun-alun Pandeglang menuju arah pertigaan jalan ke Labuan lurus dan melanjutkan ke arah Kecamatan Cimanuk, di pertigaan Cimanuk (Pasar Batu Bantar) berjarak 7,3 km. Berada 300 meter setelah Situs Batu Quran




SITUS CIPANGANTEN PANDEGLANG BANTEN

SITUS CIPANGANTEN PANDEGLANG BANTEN

Situ Cipanganten merupakan pemandian sebagaimana umumnya pemandian sumber mata air, tetap mungkin sedikit berbeda dengan pemandian yang satu ini. Pemandian yang letaknya agak sedikit tersembunyi dari keramaian yaitu di tengah pesawahan penduduk.

Pemandian ini untuk kalangan tertentu yang mempercayai mempunya beberapa kekhasan sebagai sarana syariat memenuhi hajat/keinginan seperti misalnya, bagi yang sulit mendapatkan jodoh agar cepat dapat jodoh, untuk calon pasangan yang akan menjadi pengantin agar dimudahkan segala urusannya, untuk keberkahan atau lain sebagainya.

Situ atau lebih tepatnya sumber mata air Cipanganten/Ciputri terbagi menjadi beberapa kolam-kolam kecil antara 1x1 sampai 2x3 meter persegi dengan sumber air yang terus memancar tanpa henti dari sebuah pohon beringin besar.

Kekhususan tempat ini pun tidak terlepas dari nama besar atau sejarah kesultanan Banten yaitu salah satu peninggalan/jejak peninggalan Sultan Banten ke VII yang bernama Sultan Maulana Mansyur atau Syeh Maulana Mansyur atau Syeh Cikaduen yang di percaya sebagai salah satu wali Allah sehingga karomah beliau masih terdapat di tempat ini.

Berawal dari mengungsinya sang sultan Banten beserta keluarga dan panglima-panglimanya dari kejaran para penjajah Belanda atau VOC. Sampailah beliau di tempat ini sebelum sampai tujuan terakhirnya yaitu Cikaduen.

Keberadaan beliau di daerah Cipanganten kemungkinan bersamaan dengan keberadaan beliau di Situs Batu Qur`an. Melalui isyaroh yang beliau dapatkan, masing-masing kolam yang berada di situs Cipanganten mempunya kehususan sendiri.

Jika kita berniat berziarah di Situ Cipanganten, prosesi diawali pembacaan hadorot dan ziarah terlebih dahulu untuk maksud dan tujuan pengunjung yang dipimpin oleh sang juru kunci.

Setelah selesai kita diwajibkan untuk mengganti seluruh pakaian yang kita kenakan dengan celana atau pakaian yang disediakan oleh kuncen.
Menurut sang juru kunci, situs Ciputri terbagi menjadi 3 kolam:

1) Kolam Cipalias
Pada sumber air ini mencapai kedalaman 1,5 M dan terdapat tepat di bawah pohon beringin yang diperkirakan berumur 300 tahun ditengah-tengahnya terdapat pula pohon cibeulam untuk memegang tangan.

Prosesi hajat: Kita  merendam dan menyelupkan seluruh badan dan kepala ke air di Cipalias 3x menghadap ke barat,timur,utara,dan selatan berlawanan dengan arah jarum jam. Cipalias untuk meringkankan dan di mudahkan mencari penyelesaian yang sedang di hadapi dan menimbulkan kharisma dari seseorang.

2) Kolam Cipanganten / Ciputri
Cipanganten digunakan oleh istri Syekh Mansur bernama Nyi Dayuh Sari Inten untuk bertirakat, karena sering digunakan oleh seorang perempuan terutama istri dari syeh Mansyur maka disebut juga Ciputri
Setelah di awali dari mandi di kolam Cipalias, selanjutnya kita berjalan ke arah utara dengan berjalan kaki kurang lebih 100 meter, ditempat tersebut terdapat sumber air berbentuk huruf U.

Di kolam Ciputri / Cipanganten di peruntukan bagi kelancaran jodoh, kelancaran rizki dan kelancaran usaha yang akan di lakukan.
Sebelum mengguyurkan air tersebut pada kepala kita duduk diantara sumber air tersebut dan menyebutkan nama-nama orang tua, keluarga dan calon yang akan dinikahi atau menyebutkan niat yang akan dilancarkan segala usaha yang sedang dijalankan.

3) Kolam Ciberani
Situ ini hanya diperbolehkan hanya untuk meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian untuk melakukan sesuatu hal yang sulit dilakukan oleh kita.

Ciberani di gunakan oleh panglima perang kesultanan Banten yang ke-7 yang bernama Tubagus Raje dan Tubagus Jaja untuk bertirakat menambah keberanian diri pasukannya dalam setiap pertempuran melawan penjajah.

Gambar tempat pemandian tersebut tidak bisa kami tampilan seluruhnya karena ada sesuatu hal yang tidak lazim saat kami mengambil gambar dan alhasil gambar yang kami ambil hilang secara tiba-tiba dan tidak dapat kami ulang dalam pengambilannya karena akan mengalami hal yang sama, dari gambar yang ada, Cipanganten tersebut berlokasi tidak jauh dari sungai berjarak 50 M.

Disarankan jika ingin mengunjungi tempat tersebut harus sesuai niat dan tujuan masing-masing serta ziarah dahulu dengan bimbingan oleh kuncen cipanganten.

Cipanganten tersebut berada di Kp. Cibulakan Desa Kadu Bungbang Kec. Cimanuk Pandeglang dapat ditempuh melalui alun-alun Pandeglang menuju arah pertigaan jalan ke Labuan lurus dan melanjutkan ke arah cimanuk, pada pertigaan cimanuk berjarak 7 KM. Dan berjarak 800 M dari area parkiran Cikoromoy ke arah utara melewati perkampungan dan pesawahan serta sungai kecil yang mengairi sawah, dari sungai tersebut lokasi berjarak 50 M terdapat gubuk sederhana persis di depan Cipanganten yang di huni oleh pemilik dan sebagai kuncen areal Cipanganten.






SITUS BATU QUR'AN

SITUS BATU QUR'AN PANDEGLANG BANTEN

Situs Batu Qur`an adalah salah satu jejak peninggalan Sultan VII Kesultanan Banten yaitu Sultan Maulana Mansyur yang sekarang makamnya sering diziarahi oleh para penziarah di daerah Cikadueun Kabupaten Pandeglang yang sekarang lebih di kenal dengan gelar Syeh Maulana Mansyur atau Syeh Cikaduen. Sebagaimana halnya situ-situs sejarah lainnya yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, sarat dengan mitos dan cerita kebesaran para peninggalnya di tambah lagi jika situs tersebut adalah peninggalan para ulama besar penyebar agama Islam.  Mitos atau cerita yang berkaiatan dengan situs tersebut juga mempunyai daya imajinatif yang besar pula, terlepas dari itu mitos atau cerita secara hukum kebenaran benar atau tidaknya cukup bisa menambah keunikan suatu situs peninggalan sejarah tersebut.

Situs Batu Qur`an sekarang di kelola oleh beberapa keluarga yang kemungkinan masih berkaitan dengan cerita ditemukannya situs tersebut oleh Syeh Mansyur. Berdasarkan penuturan masyarakat setempat dan salah seorang pengelola situs Batu Qur`an, berawala dari karomah yang di miliki oleh Syeh Maulana Mansyur. Setiap kali beliau akan menunaikan ibadah haji, beliau hanya dengan mengucap kalimat Basmalah, maka dengan seijin Allah beliau langsung berada di tanah suci Mekah dan prosesi itu di lakukan tepatnya di atas tanah Batu Qur`an sekarang berada.

Cerita punya cerita suatu saat beliau setelah selesai menunaikan ibah haji dari tanah suci, beliau pulang sebagaimana halnya beliau berangkat tetapi entah karena apa beliau muncul bersamaan dengan air yang memancur dari dalam tanah dengan derasnya. Menurut penuturan pengelola air yang memancur tersebut adalah air dari sumur zamzam. Karena air itu memancur dengan derasnya dan tidak terkendali dimana air tersebut sudah mulai menggenangi darerah sekitarnya, Syeh Maulan Mansyur bermunajat kepada Allah dengan melakukan shalat 2 rakaan di dekat memancurnya air di atas sebuah batu yang sekarang disebut dengan nama Batu Sajadah. Batu tersebut dapat kita jumpai di situs Batu Qur`an di sebelah Barat Kolam pemandian untuk laki-laki.

SITUS BATU QURAN PANDEGLANG BANTEN

Selesai Syeh Mansyur shalat 2 rakaat, beliau mendapat isyarah untuk menutup tempat keluarnya air dengan kitab suci al-Qur`an. Dengan izin Allah air yang memancur berhenti dan kitab suci al-Qur`an yang di gunakan untuk menutup sumber keluarnya air tadi berubah menjadi batu, berdasar dari rangkaian kejadian itulah batu tadi disebut dengan nama Batu Qur`an. Terletak di Kp. Cibulakan Desa Kadu Bumbang Kec. Cimanuk Kabupatan Pandeglang. Nama Cibulakan di ambil dari ``Ci`` asal kata Cai dari bahasa sunda yang berarti ``Air`` dan ``Bulak`` asal kata bahasa daerah yaitu ``Embulak`` yang artinya air yang membulak/memancar keluar dengan deras. Bagi pengunjung yang akan berkunjung ke sana tidak di kenakan biaya secara pasti, tetapi hanya di harapkan keihkalannya memberikan sumbangan untuk pembangunana tempat ziarah Batu Qur`an. Batu Qur`an dapat ditempuh melalui alun-alun Pandeglang menuju arah pertigaan jalan ke Labuan terus lurus dan melanjutkan ke arah cimanuk, pada pertigaan cimanuk berjarak 7 KM. Dan berjarak 300 M sebelah kiri jalan sebelum pemandian dan sumber air Cikoromoy.




Thursday, March 16, 2017

TRADISI UPACARA PERNIKAHAN MASYARAKAT PERANAKAN TIONGHOA

TRADISI  TIONGHOA
Wajah sang perempuan terlihat memerah tersipu malu ketika pria pujaan hati perlahan membuka cadar yang menjuntai menutupi seluruh wajahnya. Senyum manis juga tak henti tersungging dari kedua mempelai yang sedang berbahagia tersebut. Dengan nuansa warna merah yang terlihat dari berbagai penjuru ruangan semakin menyemarakkan kebahagiaan yang terpancar dari para undangan.




Selayaknya pernikahan pada umumnya, masyarakat peranakan Tionghoa juga melaksanakan adat pernikahan yang kental dengan budaya. Budaya pernikahan yang diselenggarakan oleh masyarakat peranakan Tionghoa ini memiliki beberapa kesamaan dengan adat pernikahan suku Betawi, seperti pada pakaian yang dipakai oleh mempelai wanita.

Dalam adat pernikahan, masyarakat peranakan Tionghoa akan melaksanakan tiga upacara yang berlangsung selama 3 hari, yaitu, Hari Potong Ayam, Hari Bumbu Masak, dan Hari Pernikahan. Di hari pertama, mempelai wanita akan memotong ayam dan dibumbui dengan 5 bumbu dasar khas masyarakat peranakan Tionghoa pada hari kedua untuk kemudian diserahkan ke mempelai laki-laki ketika hari pernikahan tiba. Hal ini bermakna bakti seorang istri yang akan setia melayani suami kelak.

Selama tiga hari tersebut, di kening mempelai perempuan terpasang tanda simbolis berbentuk huruf V berwarna pink. Jika tanda tersebut dipasang persis seperti huruf V, maka sang mempelai perempuan merupakan seorang gadis atau masih perawan. Namun jika huruf V dipasang terbalik, maka sang mempelai perempuan sudah pernah menikah sebelumnya. Masyarakat percaya jika sang mempelai perempuan berbohong terkait status keperawanannya, huruf V yang dipasang tersebut akan jatuh.

Sebelum melaksanakan pernikahan, kedua mempelai akan menjalani ritual yang dilakukan bersama keluarga masing-masing. Yang pertama, orang tua dan keluarga inti akan melayani kedua mempelai seperti menyisir rambut, memakaikan baju, dan merias kedua mempelai. Hal ini menandakan rasa cinta orang tua sampai akhir sebelum sang anak memulai kehidupan yang baru. Selepas itu, kini giliran sang anak yang melakukan upacara perjamuan teh kepada orang tua. Hal ini merupakan simbol terima kasih anak kepada kedua orang tua yang sudah merawat dan menyayangi anak dengan penuh cinta kasih. Setelah upacara perjamuan teh tersebut, kedua mempelai akan melaksanakan ritual makan dengan 12 mangkuk hidangan yang berbeda rasa. Hal ini menandakan bahwa pernikahan nanti pasti akan merasakan berbagai macam rasa, seperti manis, asam, asin, pahit, dan lain-lain.

Pada hari ketiga, kedua mempelai akan bertemu di rumah orang tua mempelai perempuan dan melangsungkan upacara pernikahan. Zaman dahulu kedua mempelai akan dianggap sah sebagai pasangan suami istri ketika mempelai laki-laki membuka cadar yang menutupi wajah sang mempelai perempuan.  Ada 2 santapan yang biasanya hadir dalam pesta pernikahan masyarakat peranakan Tionghoa, Sup Pengantin dan Pangsit Pengantin. Sup Pengantin merupakan makanan berupa sup yang diisi dengan soun, oyong, potongan cabai, dan udang. Sedangkan Pangsit Pengantin adalah penganan serupa Sup Pengantin namun ditambahkan pangsit sebagai pelengkap. (Sumber: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id)


TRADISI-TRADISI UNIK PERAYAAN IMLEK

TRADISI IMLEK
Pergantian tahun dalam kalender Cina sering kali menjadi momen yanng ditunggu-tunggu oleh sebagain besar orang, khususnya bagi keturunan Tionghoa. Di Indonesia, tahun baru Cina kerap 8disebut dengan “Imlek”, namun di beberapa negara lain perayaan ini lebih dikenal dengan nama “Chinese New Year”, atau “Guo Nian”, atau “Xin Jia” yang berarti lewat bulan atau bulan baru.




Tahun baru Imlek telah ada sejak 4000 tahun yang lalu. Seiring dengan perkembangan zaman, maka terbentuklah beberapa tradisi yang akhirnya menjadi turun-temurun sampai saat ini, dan dianggap menjadi hal wajib yang harus selalu ada setiap perayaan Imlek. Apa saja tradisi unik yang ada di setiap perayaan Imlek? Berikut ulasannya:

Membersihkan rumah
Menyambut pergantian tahun, biasanya masyarakat Tionghoa memiliki tradisi membersihkan rumah sehari sebelum perayaan. Mereka percaya, dengan membersihkan rumah berarti juga menyapu bersih nasib buruk yang telah terakumulasi selama setahun terakhir dan segala keburukan yang menghalangi datangnya keberuntungan. Selain itu, hal tersebut juga menandai bahwa mereka siap untuk menyambut keberuntungan yang baru.

Setelah rumah dibersihkan, biasanya akan dipasang beragam asesoris atau hiasan khas imlek di beberapa sudut ruangan dan meja, yang berfungsi untuk menambah keindahan ruangan dan sebagai simbol kekayaan bagi penghuni rumah tersebut.

Dekorasi rumah dengan nuansa merah

Asesoris atau hiasan khas imlek yang menjadi dekorasi rumah tadi, biasanya akan didominasi dengan warna merah. Bagi masyarakat Tionghoa, warna merah berarti melambangkan sesuatu yang sejahtera dan kuat, serta membawa keberuntungan. Warna merah juga dipercaya dapat mengusir Nian atau sejenis makhluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung, yang akan keluar saat musim semi atau saat tahun baru Imlek.

Selain menggunakan instrumen berwarna merah, masyarakat Tionghoa juga kerap mengecat pintu dan jendela rumah mereka, dan menempeli kertas yang bertuliskan kalimat atau kata-kata baik.

Mengunjungi rumah keluarga besar

Sama halnya dengan merayakan hari raya Lebaran, perayaan Imlek juga menjadi momen bagi masyarakat Tionghoa untuk mengujungi sanak saudara. Hal tersebut dilakukan untuk mempererat tali persaudaraan.

Membagi angpao

Bagi-bagi angpao merupakan tradisi di mana masyarakat Tionghoa yang sudah berkeluarga memberikan rezeki kepada anak-anak dan orang tuanya. Dalam kepercayaan Tionghoa, uang di dalam angpao yang akan dibagikan tidak boleh diisi dengan mengandung angka 4, karena angka 4 dianggap membawa sial. Dalam bahasa Cina, angka 4 terdengar seperti kata ‘mati’. Selain itu, jumlah uang yang diberikan juga tidak boleh ganjil karena berhubungan dengan pemakaman. Bagi-bagi angpao dipercaya akan memperlancar rejeki di kemudian hari.

Pakaian baru

Tradisi khas Imlek lainnya adalah membeli pakaian baru, serta menggunting rambut. Pakaian yang biasanya dikenakan pada saat Imlek berwarna merah. Warga Tionghoa percaya, menjaga penampilan dan menggantinya dengan yang baru merupakan lambang optimisme menyambut tahun baru. Dengan harapan, masa depan akan terang dengan kemakmuran dan banyak rezeki.

Hidangan khas

Imlek merupakan salah satu perayaan yang ditunggu-tunggu oleh warga Tionghoa, sebab biasanya dalam perayaan tersebut, akan tersaji 12 macam masakan dan 12 macam kue yang melambangkan 12 shio. Selain melambangkan shio, masing-masing makanan juga memiliki makna tersendiri. Misalnya, mie panjang melambangkan panjang umur, ayam utuh yang melambangkan kemakmuran keluarga, atau kue bola yang berbentuk uang Cina pada jaman dulu untuk melambangkan kekayaan.

Pantang membalikan ikan bandeng saat menyantapnya

Cara masyarakat Tionghoa menikmati ikan saat Imlek sangat unik, yaitu dengan tidak membalik ikan saat menyantapnya. Ikan tersebut juga tidak boleh dihabiskan dan harus disisakan agar bisa dinikmati esok hari. Masyarakat Tionghoa percaya kalau kebiasaan ini merupakan lampang dari surplus untuk tahun yang akan datang.

Tradisi Yu Seng

Tradisi Yu Sheng adalah tradisi makan bersama dalam satu wadah. Dalam piring tersebut ada beberapa makanan dingin seperti irisan ikan salmon, salad, wortel, mie, dan sebagainya. Keluarga atau kerabat yang akan melakukan tradisi ini bersiap untuk mengaduk makanan tersebut secara bersamaan dan mengangkatnya dengan sumpit setinggi-tingginya, sambil mengucapkan “Lao Qi” atau “Lao Hei”.

Yu Sheng sendiri adalah tradisi yang dilakukan untuk menyambut tahun baru Imlekyang berhubungan dengan hidangan khusus di pergantian tahun. Menu wajib ini dihadirkan dan disantap sambil mengucap doa syukur atas rezeki yang telah diberikan.

Kembang api

Kembang api merupakan salah satu pertunjukan untuk memeriahkan Imlek, karena suara bisingnya dipercaya dapat membuat makhluk jahat ketakutan. Selain kembang api, Imlek juga identik dengan hujan. Bagi masyarakat Tionghoa hujan di saat Imlek melambangkan banyaknya rezeki yang datang di muka bumi.

Melunasi hutang

Menjelang Imlek, masyarakat Tionghoa biasanya akan melunasi atau mengurangi jumlah hutangnya. Tradisi ini bertujuan agar pada tahun selanjutnya, orang tersebut tidak terbebani sejumlah hutang piutang. (Sumber: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id)


http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html